Senin, 27 Juli 2009

Kaktus

1. Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi.Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Karena semakin lebar permukaan daun suatu tanaman, maka semakin banyak jumlah air yang menguap setiap saat.Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Analoginya seperti ini : Kalau kita sedang kepedasan, lalu mau minum. Ternyata air minumnya masih sangat panas. Ambil saja mangkuk/ piring, lalu tuangkan air minum yang panas tersebut. Tunggu selama beberapa menit, air pun langsung menurun suhunya, karena laju pendinginan jadi lebih cepat karena area pendinginan lebih luas. Udara luar lebih banyak bersentuhan dengan air dalam piring daripada air dalam gelas karena bidang tekan lebih besar. Nah, kaktus juga menggunakan prinsip seperti itu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untukLalu, muncul pertanyaan : mengapa kaktus yang kita tanam di pot kecil tidak berakar panjang? Jelas saja karena kita sudah memberikan kebutuhan air tersebut dengan menyiraminya secara teratur. Tetapi perlu diingat, bahwa air yang kita siramkan kepada kaktus ber-pH normal, tidak mengandung garam atau asam, karena hal ini dapat menyebabkan kebusukan. bertahan hidup. Itulah sebabnya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.
Bentuk yang unik bisa dilihat dari beragamnya jenis kaktus. Kaktus misalnya bisa dibedakan berdasar tempat asalnya, ragam bentuk dan golongan duri. Biasanya, penggemar kaktus mencari jenis yang populer, seperti kaktus totol (Opuntia microdasys cristata), kaktus sinterklas (Opuntia vestita cristata), kaktus peniti (Mammillaria bocasana), kaktus spiral (Mammillaria tolimensis), kaktus uban (Cephalocereus senilis), kaktus pagoda (Gymnocalycium hossei) dan lainnya.
Dari jenis yang ada, para pehobi tak lantas puas begitu saja. Mereka coba melakukan penggabungan di antaranya demi mendapat bentuk dan silangan yang baru nan langka (abnormal). Cara ini lazim disebut dengan penyambungan atau grafting. Teknik grafting ini ada lima cara. Pertama, flat grafting (sambung rata). Lalu cleft grafting (sambung celah), side grafting (sambung samping), stab grafting (sambung tusuk) dan terakhir, seedling grafting (sambung tunas).Gampangnya perawatan juga menjadi faktor pendukung kepopuleran kaktus. Menurut Ir. Joesi Endah, seorang pehobi kaktus yang juga konsultan pertanian, untuk merawat kaktus nggak ada yang harus dipusingkan. Taruh saja pot berisi kaktus pada sudut ruangan yang sesuai dengan syarat hidupnya, misalnya cahaya matahari, suhu, kelembapan udara dan sirkulasi udara yang cukup baik.
Untuk penyiraman tak perlu terlalu sering. Sebab, kaktus dikenal dengan tanaman sukulen, mampu menyimpan air pada batangnya. Cukup disiram saat pot terlihat kering. Demikian saran Tri maupun Joesi. Jika cuaca kering, penyiraman bisa dilakukan dua atau tiga kali seminggu. Bila kondisi basah atau dingin, siramlah dengan frekuensi dua kali dalam sebulan. Mereka juga mengingatkan, media yang masih terlalu basah sebaiknya jangan disiram. Kaktus bisa menjadi busuk akibat kelebihan air.
Banyaknya penggemar kaktus di Indonesia tak urung membuka peluang usaha di antara pehobi tanaman. Terbukti antara 1985 – 1988, bisnis kaktus mengalami booming. Namun sayang seperti kata Joesi, bisnis itu hanya berusia seumur jagung karena oversupply di pasaran. ”Persediaan terlalu banyak, harga jadi turun. Akhirnya orang jadi jenuh main di kaktus. Ya bubarlah bisnis kaktus ini.”
Kini, dengan beragam cara mereka yang masih bertahan berupaya menjaga agar bisnis kaktus tak kembali terpuruk. Caranya, membuat kaktus menjadi elemen dari hiasan interior dan ekterior, macam terarium atau paludarium. Tumbuhan Berduri
Kaktus berasal dari kata Yunani kaktos. Artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.
Bila merujuk pada sejarah, kaktus telah tumbuh sekitar 100 juta tahun lalu. Dulu kaktus punya bentuk tubuh yang tinggi. Lalu sekitar 60 juta tahun kemudian, kaktus dinyatakan punah. Ini terjadi akibat letusan gunung berapi yang ikut menenggelamkan Benua Amerika, yang notabene tempatnya bertumbuh.
Usai kegiatan vulkanik gunung berapi itu berhenti, kaktus kembali tumbuh. Namun kaktus generasi ”anyar” ini tumbuh dengan bentuk yang lebih pendek dari moyangnya tadi. Kaktus bentuk pendek itulah yang sering kita jumpai pada masa kini.
Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur dan Karibia.
Wilayah hidup kaktus amat beragam. Dari daerah pantai yang mengarah ke laut, hutan belantara sampai ke gunung berbalut es macam Pegunungan Andes. Jadi, bukan hal aneh bila bertemu kaktus pada ketinggian 3000 – 4000 m dpl.
Dari kenyataan tadi, bisa dibilang kaktus termasuk tanaman yang mampu bertahan di segala medan. Kaktus mudah melakukan penyesuaian dan bentuk-bentuk adaptasi pada tubuhnya. Saat berada di daerah yang bersuhu panas dan tanah gersang, kaktus beradaptasi dengan cara membentuk kulit tubuh yang tebal dan berlapis lilin. Tak ketinggalan, tumbuh bulu-bulu halus atau duri-duri yang tajam. Fungsinya jelas, mengurangi pengeluaran air dari tubuh.
Dalam hal penyebaran, burung pemakan buah kaktus dianggap berjasa menebarkan benih ke segala tempat di belahan dunia. Walau begitu, manusia tetap diakui sebagai faktor utama dalam menyebarluaskan tanaman berkeping dua ini. Peran itu bisa dilihat ketika mereka melakukan perpindahan tempat, kaktus tak pernah tertinggal dalam daftar bawaan.
Contoh paling gampang, proses penyebaran kaktus di negeri sendiri. Di Indonesia, kaktus masuk lewat tangan-tangan pemerintahan jajahan Belanda. Bule-bule asal negeri kincir angin itu yang pertama kali dan membudidayakan bibit kaktus.




2. Palem
Tanaman satu ini memang indah. Selain ditanam di pinggir jalan, layak pula ditanam di dalam pot dan dijadikan penghias ruangan. Siapa tak kenal tanaman palem? Hampir semua orang, tua-muda, mengenal tanaman satu ini. Mudah ditanam, gampang perawatannya.
Tanaman satu ini memang tidak menuntut syarat tumbuh yang aneh-aneh. Lebih suka ditanam di tanah yang mengandung pasir, tapi tidak suka tergenang air. Bisa ditanam di daratan rendah maupun daratan tinggi. Selama masa pembibitan, alergi terhadap sinar matahari. Namun sebaliknya, di masa pertumbuhan justru butuh sinar matahari penuh.
Meski begitu, tak berarti palem tak bisa ditanam di dalam ruangan. tetap bisa, asal setiap 3 hari sekali dikeluarkan agar mendapat sinar matahari. Ada beberapa jenis palem yang dapat dipakai sebagai tanaman indoor, seperti palem Kuning, palem Ekor Ikan, palem Kol, palem Kipas, dan palem Wregu. Sementara jenis palem untuk tanaman outdoor antara lain palem Botol, pelem Merah, palem Raja, dan palem Putri.
PEMBIBITAN BIJI

Pembibitan dengan biji dilakukan dalam tiga tahap, yakni perkecambahan, penumbuhan, dan pembesaran.
- Perkecambahan
Sediakan buah palem yang tua dengan kulit berwarna cokelat kehitaman atau merah. Rendam dalam air, lalu kulit dan dagingnya dikupas dengan cara digosok. Tiriskan biji dan jemur hingga kering. Lalu, rendam dalam air selama 12
- 21 jam. Masukkan biji basah ke dalam polibag (kantung palstik), semprot air, ikat, dan letakkan di tempat teduh. Setelah 3 - 4 minggu, biji berkecambah tersebut disimpan dalam wadah berisi media mos (gambut) lembap selama 2 - 3 hari hingga calon akar muncul.
- Penumbuhan
Sediakan media tanam berupa campuran sekam padi, pasir, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1), lalu masukkan ke dalam polibag. Tanam biji yang telah memiliki calon akar itu sepertiga bagian ke dalam polibag. Beri kerudung plastik bening untuk menutupi polibag, simpan di tempat teduh, dan setiap 2 - 3 hari sekali semprot dengan air. Setelah 1,5 - 3 bulan, biasanya muncul daun perdana. Tunggu sementara waktu hingga berdaun 3 - 4 helai, baru pindahkan.
- Pembesaran
Wadah pembesaran bibit dapat berupa pot atau polibag. Masukkan campuran sekam padi, tanah, dan pupuk kandang (1 : 1 : 1). Pindahkan bibit dengan cara dicabut, lalu tanam di wadah yang telah disediakan. Setiap 1,5 bulan, beri pupuk sebanyak setengah sendok teh NPK. Rajinlah menyiram. Setelah 6 - 8 bulan, tanam bibit sesuai kebutuhan.
Di samping perbanyakan dengan biji, tanaman palem juga dapat diperbanyak dengan cara memisahkan anakannya. Misalnya memisahkan anakan dari palem merah. Yang jelas, pemisahan anakan tidak dapat dilakukan langsung atau mendadak, tapi harus bertahap.
Pilih anakan palem yang sehat, lalu iris seperempat bagian rimpang anakan. Biarkan sekitar 10 - 14 hari, setelah itu lanjutkan irisan terdahulu hingga mencapai setengah bagian, dan biarkan 10 - 14 hari. Iris lagi hingga tigaperempat bagian, dan tunggu sampai 14 hari. Baru setelah itu, pisahkan anakan sesuai kebutuhan.

RAGAM PALEM

- Palem Kuning
Memiliki nama latin Chrysalidocarpus lutescens, Hyophorbe commersoniana, Hyophorbe indica, Areca palm, atau areca lutescens. Tumbuhnya merumpun, setinggi 50-150 cm, batangnya bulat, beruas-ruas tertutup pelepah dan tangkai daun berwarna kuning keemasan (sedikit tercampur hijau). Daunnya majemuk melengkung dan tersusun dari helai-helai anak daun, serta terletak berpasang-pasangan pada ibu tangkai daun.- Palem Ekor Ikan
Disebut palem ekor ikan (caryota plumos), karena bentuk daunnya mirip ekor ikan. Tepi daun beringgit seperti ekor ikan, kulit daun mengkilat dengan tulang-tulang daun yang menyirip. Warna daun hijau cerah, panjang 20 cm dan lebar 15 cm. Tinggi tanaman bisa mencapai 3 meter lebih.
- Palem Kol
Sesuai namanya, palem ini punya daun berbentuk kipas dengan lipatan-lipatan bergelombang seperti daun kol (kobis). Bila ditanam di halaman rumah, tingginya bisa mencapai 3 meter. Panjang daun 40-50 cm, dan lebar 60-70 cm. Warna daun di bagian bawah hijau muda, sedang di bagian atas hijau.
- Palem Kipas
Namanya (Livistona chinensis) tak lepas dari bentuk daunnya. Yang setengah lingkaran mirip kipas terbuka. Garis tengah daun sekitar 30-50 cm. Palem ini merupakan salah satu palem yang paling tahan lama berada di ruangan. Bisa mencapai ketinggian 10 meter. Tampil cantik saat tanaman masih berada pada ketinggian kurang dari 2 meter.
- Palem Wregu
Bentuk daun palem wregu (Rhapis excelsa, R.aspera, R.humilis) hampir mirip dengan palem kipas, tapi warna daunnya hijau tua mengkilap. Bentuk batang bulat kecil, beruas-ruas seperti bambu. Batang yang masih muda tertutup serabut cokelat seperti rambut.
- Palem Raja
Palem raja yang banyak ditanam berasal dari Kuba, yakni Roystone regia, R.buringuena, dan R.elata. Palem ini juga dikenal dengan nama Royal palm. Bentuk batangnya kokoh, dengan tinggi mencapai 25 meter lebih. Biasanya ditanam sebagai penghias pinggir jalan.
- Palem Putri
Seperti palem Raja, palem Putri sering ditanam di pinggir jalan. Bentuknya mirip palem Raja, namun warna daunnya lebih hijau dan lebih lebar. Palem ini didatangkan dari Madagaskar.
- Palem merah
Keistimewahannya terletak pada pelepah dan tulang yang berwarna merah. Untuk mempertahankan warna merah tersebut, sebaiknya ditanam di tempat terbuka di seputar halaman. Palem merah memang asli Indonesia, antara lain bisa diperoleh di Kalimantan, di hutan rawa dataran rendah sampai 500 meter di atas permukaan laut.
- Palem botol
Penampilannya cukup memikat, batang bawah menggelembung, sedang batang atas menyempit, sehingga mirip botol. Pertumbuhannya lambat dan tajuknya sempit. Di antara sekian banyak jenis palem, palem botol selalu diburu konsumen, bahkan sering dijadikan simbol status sosial-ekonomi.
Selain ditanam di pinggir jalan atau di halaman, palem juga bisa ditanam di dalam pot. Bagaimana caranya?
- Di dalam pot
Beberapa jenis palem, seperti palem merah, palem botol, palem wregu, palem kol, ditanam dalam pot. Bagaimana caranya? Sediakan pot dari tanah liat atau drum bekas. Bagian bawah pot diberi pecahan bata merah, dan diatasnya diberi campuran sekam padi, sabut kelapa, dan pasir (1 : 2 : 1). Bibit palem ditanam ke dalam pot. Lakukan penyiraman. Jangan lupa beri pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh setiap 1 - 2 bulan sekali.
- Langsung di tanah
Bagaimana dengan palem yang langsung ditanam di pinggir jalan, seperti palem raja atau palem putri? Caranya, buat lubang tanam berukuran 30 x 30 x 30 cm, dan biarkan selama sekitar minggu. Setelah itu, masukkan bibit ke lubang, dan timbun sampai pangkal batang. Padatkan tanah di sekitar batang.
Jika tinggi palem mencapai 3 meter lebih, pupuk dengan 3 kg NPK per tanaman. Jika tinggi kurang dari 3 meter, beri 1 kg NPK per tanaman. Pemupukan sebanyak 3 kali dalam setahun. Caranya, pupuk dibenam ke dalam tanah berjarak 10 - 15 cm dari batang pokok.
MERAWAT PALEM

Agar penampilan palem semakin menggoda, lakukan perawatan berikut ini:
Penyiraman
Lakukan sesuai kebutuhan. Hindari jangan sampai menimbulkan genangan air.
Pemupukan
Lakukan sebulan sekali selama musim penghujan. Di musim kemarau, pertumbuhan palem tidak aktif karena mengalami masa istirahat. Karena itu, tak perlu melakukan pemupukan. Berikan 0,5 - 1 kg NPK per tanaman jika tinggi tanaman kurang dari 2 meter; atau 1 - 2 kg NPK per tanaman jika tinggi mencapai 3 meter lebih.
Pengepotan kembali
Jika akar palem dalam pot sudah membentuk bola dan memenuhi seluruh volume pot, lakukan pengepotan kembali. Yang baik adalah di musim penghujan.
Hama
Yang sering adalah hama belalang (Valanga nigricans). Gejalanya, tampak gigitan tidak teratur di tepi daun, bahkan gigitan belalang bisa berkelanjutan hingga yang tersisa hanya tulang daun. Untuk mengatasinya, buang belalang yang ada di tanaman, bisa juga disemprot dengan 2 cc/liter Basudin 90 SC.
Penyakit
Yang sering adalah penyakit bercak daun. Penyebabnya cendawan Fusarium sp. atau gloesporium sp. Gejalanya, pada daun terdapat bercak kuning atau hijau. Lama-kelamaan, bercak ini meninggalkan bekas terang berwarna hitam, abu-abu, dan cokelat. Untuk mengatasinya, potong daun yang terserang. Tapi kalau serangan telanjur hebat, semprot dengan Difolatan 4F atau Dithane M45.